Masjid Mamajang Raya, Pernah Jadi Markas Dakwah Jamaah Tabligh Kota Makassar

Post oleh : Hariyanto Wijoyo | Rilis : 17.47 | Series :

Masjid Mamajang Raya ini lokasinya terletak di Jalan Veteran Selatan, Kecamatan Mamajang, Kota Makassar, Propinsi Sulawesi Selatan. Masjid yang eksteriornya berwarna putih dan hijau ini memiliki catatan bersejarah tersendiri dalam pengembangan penyebaran dakwah Islam di Indonesia Timur, bahkan sempat menjadi trending opik pembicaraan di kalangan umat Islam se Sulawesi Selatan, dan se Kota Makassar pada khususnya, bahkan se Indonesia Timur.

Betapa tidak, hal ini kerana Masjid ini atas bantuan bapak Haji Ahmad, seorang pengusaha SPBU yang letaknya berseberangan jalan dengan masjid ini, pernah dijadikan Markas Dakwah Jamaah Tabligh.

Perlu sahabat-sahibit blogger se-dunia ketahui, bahwa Jamaah Tabligh adalah suatu gerakan dakwah yang anggotanya dikenal karena kebanyakan dari mereka berpenampilan dengan mengenakan jubah dan bercelana cingkrang, memelihara jenggot dan mencukur kumis, serta rajin berkeliling bersilaturahmi sambil menyebarkan dakwah Islamiyah kemana-mana.

Sejak dijadikan sebagai markas dakwah, maka setiap malam Jum’at, Masjid Mamajang Raya selalu ramai dikunjungi umat Islam, terutama yang tergabung dalam Jamaah Tabligh.


Meskipun bangunan masjid ini sudah lama tak tersentuh dengan renovasi pembaharuan, namun mereka tetap ramai berdatangan untuk mendengarkan “Ta’lim”, lalu melakukan musyawarah untuk melakukan “Khuruj Fi Sabilillah” dengan jangka waktu selama tiga hari, empat puluh hari, empat bulan dan setahun.

Setelah beberapa tahun Jamaah Tabligh menjadikan masjid ini sebagai markas dakwah mereka, kemudian markas dakwah-nya di pindahkan ke suatu lokasi bekas Taman Hiburan Rakyat di Kerung-Kerung, Kota Makassar, di mana di situ mereka mendirikan Masjid Jami Kerung-Kerung.

Sekarang Masjid Mamajang Raya Kota Makassar tak seramai dulu lagi seperti saat markas dakwah Jamaah Tabligh masih ditempatkan di situ, namun meskipun demikian para jamaah masjid yang berdomisili di sekitar masjid tetap beraktifitas dan beribadah seperti biasanya sehari-hari.


Seperti yang dilakukan pada saat saya berkunjung ke sana (Jan-2016), ba’da sholat Ashar mereka masih aktif melakukan amalan bersama-sama mendengarkan pembacaan Kitab Fadhillah Amal, karya Maulana Muhammad Zakariyya Al-Kandahlawi Rah.a, seorang ulama kharismatik dari India

MASJID MAMAJANG RAYA
Jalan Veteran Selatan,
Kecamatan Mamajang, Kota Makassar
Propinsi Sulawesi Selatan, Indonesia 90135

Tabe, salama’ ki’
Keep Happy Blogging Always, Mari Ki’ Di’ :-)

google+

linkedin

4 komentar

Tulis komentar
avatar
6 Februari 2016 pukul 20.36

Jadi ingat salah satu isi cerita dalam novel bang Tere, seorang ulama dari Makasar yang diceritakan dalam satu satu tokoh di bukunya

Reply
avatar
Mang Lembu
Admin
8 Februari 2016 pukul 07.22

e la dala...kok bisa sama apa yang mendadak tersirat saat loading blog berputar, bahwa buku itu mengingatkan saya pada para tokoh tersebut

Reply
avatar
2 Juni 2017 pukul 05.41

Kecamatan mamajang itu masih dalam wilayah Kota Makassar atau sudah keluar kota ?

Alasan memindahkan markas dakwah apa y ? Penasaran.

Reply
avatar
20 November 2017 pukul 22.41

Masih di dalam kota makassar,karena masjid di memajang raya terlalu sempit sehingga mengakibatkan kemacetan tiap malam jumat, sehingga pemerintah kota waktu itu menyarankan ke tempat yang lebih luas yakni di jalan kerung-kerung

Reply